SEWULAN- Situs
peninggalan Kiai Ageng Basyariyah (Raden Mas Bagus Harun) potensial
dijadikan destinasi wisata ziarah. Objek yang berlokasi di Desa Sewulan,
Kecamatan Dagangan, ini terdapat dua bangunan bernilai sejarah.
Pertama,
Masjid Basyariyah yang dibangun tahun 1714 M oleh Raden Mas Bagus Harun,
penyebar syiar Islam pertama di Sewulan. Masjid ini sekarang diapit
madrasah Al-Basyariyah. Kedua, makam Kiai Ageng Basyariyah dan
keluarganya. ‘’Setiap malam Jumat, terutama Jumat Legi, selalu ramai
jamaah untuk salat malam, tahlilan dan ziarah,’’ ungkap Kiai Mawardi,
takmir Masjid Basyariyah.
Dari
silsilahnya, Kiai Ageng Basyariyah memiliki garis keturunan dengan
presiden keempat RI KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Mawardi yang juga
sepupu Gusdur, menuturkan semasa remaja Gus Dur menghabiskan waktu di
desa ini. Saat jadi presiden, setelah lengser hingga sebelum wafat juga
tetap berkunjung. ‘’Sudah tak terhitung berapa kali mengunjungi Sewulan
ini,’’ terangnya.
Kepala
Desa Sewulan Sukarno mengungkapkan sejak 2004 lalu, situs Islam tertua
di Madiun itu ditetapkan sebagai cagar budaya. Namun, minim perhatian
dari pemerintah setempat. Pemkab Madiun hanya menugaskan seorang pegawai
untuk mengawasi situs tersebut. Tugasnya, membuat laporan kegiatan dan
jumlah pengunjung. ‘’Itu pun masih dibantu takmir untuk perawatan yang
dibayar melalui bengkok desa,’’ ungkapnya.
Di situs
seluas kurang lebih 2.000 meter persegi tersebut juga ada agenda rutin
tahunan. Antara lain jamas pusaka saat bulan Suro dan Grebeg Maulud.
Banyak saran dari warga desa setempat agar kegiatannya dikembangkan.
Mereka berharap suroan dan mauludan bisa seperti sekatenan di Yogyakarta
atau Surakarta. ‘’Rencananya tahun depan kami akan menggandeng
pemerintah desa agar lebih besar,’’ terangnya.
Harapannya tidak hanya nama situs Basyariyah atau Desa Sewulan yang terangkat. Tetapi juga roda perekonomian desa setempat ikut terdongkrak. Semakin banyaknya pengunjung, semakin banyak potensi ekonomi tergali. Sukarno berharap pemkab juga merasa memiliki situs Basyaraiyah. Sehingga, ada keinginan mengembangkan agar lebih besar dan terkenal. ‘’Butuh kegiatan besar untuk melakukan (pengembangan) itu. Kami berharap pemkab bisa mendukungnya,’’ pungkasnya.
Harapannya tidak hanya nama situs Basyariyah atau Desa Sewulan yang terangkat. Tetapi juga roda perekonomian desa setempat ikut terdongkrak. Semakin banyaknya pengunjung, semakin banyak potensi ekonomi tergali. Sukarno berharap pemkab juga merasa memiliki situs Basyaraiyah. Sehingga, ada keinginan mengembangkan agar lebih besar dan terkenal. ‘’Butuh kegiatan besar untuk melakukan (pengembangan) itu. Kami berharap pemkab bisa mendukungnya,’’ pungkasnya.
-Sumber:
http://www.radarmadiun.co.id/detail-berita-429-desa-gus-dur-semasa-remaja.html